TP PKK Membantu Negara Hilangkan KKN yang Berakar di Republik Ini
TP-PKK Mimika berperan dalam memberantas KKN melalui transparansi, edukasi antikorupsi, dan gerakan SPAK, guna membangun masyarakat yang jujur dan berintegritas.
Mimika – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Mimika terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan semangat transparansi dan akuntabilitas, TP-PKK Mimika turut berperan dalam upaya menghilangkan budaya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang telah berakar di republik ini.
Dalam berbagai kegiatan, TP-PKK Mimika menjalankan perannya sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali, sekaligus penggerak program PKK di Tanah Papua. Melalui implementasi 10 program pokok PKK, organisasi ini berusaha membangun keluarga yang berakhlak mulia, sehat sejahtera, dan sadar hukum.
Pejabat Ketua TP-PKK Kabupaten Mimika, drg. Prisilia P. Tangdilitin, menyampaikan bahwa perjuangan ini adalah upaya jangka panjang yang membutuhkan kesinambungan. “Saya hanya menanam benih. Nantinya, teman-teman di Mimika yang akan menyiram dan melanjutkannya,” ujarnya drg. Prisilia dilansir Pantau.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan TP-PKK dalam memberantas KKN adalah dengan menerapkan sistem Supervisi, Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan (SMEP) dalam setiap pelaksanaan program. Sistem ini memastikan bahwa anggaran yang berasal dari APBN, APBD, APBDes, serta sumber lainnya digunakan secara bertanggung jawab dan tepat sasaran.
Menurut drg. Prisilia, sistem pelaporan anggaran yang sederhana dan transparan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi organisasi lainnya dalam pengelolaan dana publik. Hal ini juga memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam mencegah serta melaporkan potensi penyalahgunaan kewenangan di sektor pelayanan publik.
Tak hanya itu, TP-PKK Mimika juga menanamkan nilai-nilai antikorupsi dalam setiap anggotanya. Nilai-nilai ini, seperti jujur, mandiri, tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras, terus digaungkan dalam berbagai kegiatan.
Sebagai bagian dari upaya edukasi, TP-PKK juga mengajak masyarakat untuk menyaksikan video edukasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI), yang memberikan pemahaman lebih mendalam tentang integritas dan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai organisasi yang memiliki jangkauan luas hingga pelosok Mimika, TP-PKK juga berperan dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai-nilai kejujuran. Anggota PKK yang mayoritas terdiri dari para ibu memiliki peran penting dalam mendidik generasi penerus agar memiliki karakter kuat dan berintegritas.
Namun, di sisi lain, drg. Prisilia juga mengakui bahwa masih terdapat segelintir oknum perempuan yang terlibat dalam praktik korupsi. Oleh karena itu, ia mendorong semua perempuan di Mimika untuk menjadi agen Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK), sebuah gerakan yang diinisiasi oleh KPK RI. Agen SPAK berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari ibu rumah tangga, buruh, aktivis, guru, hingga perempuan yang berkarier di pemerintahan dan swasta.
Menanamkan budaya antikorupsi sejak dini dalam keluarga diharapkan dapat menciptakan ekosistem sosial yang lebih bersih dari praktik KKN. Dengan demikian, masyarakat Mimika dapat keluar dari paradoks kemiskinan di tengah sumber daya alam yang melimpah.
“Dan apabila kultur antikorupsi yang sarat dengan nilai-nilai kejujuran di dalamnya dapat ‘mengental’ di bumi Cendrawasih, saya dan kita semua pastinya tidak akan lagi melihat pemandangan mirisnya kondisi masyarakat Mimika, yang berdiri di atas emas namun masih berjalan tanpa alas,” pungkas drg. Prisilia disitat dari Pantau.
Melalui berbagai program dan inisiatifnya, TP-PKK Mimika membuktikan bahwa peran perempuan dalam pemberantasan korupsi sangatlah signifikan. Dengan integritas yang terus dijaga, diharapkan TP-PKK dapat menjadi garda terdepan dalam membangun masyarakat yang lebih transparan, jujur, dan bertanggung jawab demi masa depan yang lebih baik.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES